Kamis, 29 November 2012

Purple Carrot

Pagi ini di bikin penasaran sama "purple carrot" alias wortel ungu. cantik banget penampilannya loh..


pic taken from here

Ternyata, wortel itu originally warnanya ungu!! Selain warna ungu, ada juga warna putih dan merah. tapi rasanya kurang manis dan tekturnya keras, jadi kurang enak kali ya.
Maka para ilmuwan jaman dulu mulai bereksperimen dengan mengawin-silangkan mereka, biar rasanya lebih manis dan empuk. Pada abad ke 17 di Belanda mulai dikembangkan wortel orange ini. menurut cerita siy, ini untuk menghormati William of Orange, siapakah dia? Coba tengok disini. Ada juga cerita yang mengatakan bahwa wortel orange ini di kembangkan agar matching sama "the national color of netherlands" hmm..masuk akal juga siy, karena ternyata William of Orange ini adalah founder of the House Orange-Nassau and the Netherlands as a state. Ya mungkin juga warna orange khas negara belanda ini karena si william ini ya hehe..
Mungkin ini juga yang menjadi alasan kenapa di Indonesia jarang sekali ditemukan purple carrot. Secara ni ya..Indonesia kan dijajah belanda 350 tahun lamanya..jadi mungkin  si purple carrot ini emang gak pernah dikenalkan di Indonesia.
Hmm..sedemikian besarnya ya..pengaruh politik sehingga sayuran pun kena imbasnya hehehe..

bye for now

Selasa, 27 November 2012

Having (Another) Children


 Copy dari Note FB 2 tahun yang lalu.


Pernikahan dilangsungkan salah satu tujuan nya adalah untuk mendapatkan keturunan, seperti diperintahkan Tuhan kepada nabi Adam : “perbanyaklah keturunanmu seperti bintang dilangit dan pasir di laut”. Begitu juga tujuan pernikahanku, tanpa mau menunda (karena umur juga sudah mendekati 30 hehehe) , setelah menikah kamipun berusaha dan berdoa. Alhamdulilah Allah mempercayakan kepada kami untuk merawat dua malaikat kecil sekaligus. Hari-hari kamipun diwarnai dengan tawa, tangisan, rengekan dan celoteh-celoteh lucu putri kembar kami.
Setelah berjalan satu-dua tahun, kerepotan pun berkurang. Kembali kami memikirkan having more children. Tapi sampai si kembar berumur 4 tahun pun, kami belum mempunyai keputusan.
Bagi ku, membesarkan anak tidak cukup hanya berbekal materi. Mental pun harus dipersiapkan, dan mental adalah hal yang sangat vital menurutku, karena itu yang akan membentuk karakter anak.
Aku sangat kagum dengan orang-orang yang mampu membesarkan anak-anak dengan sangat baik. Bahkan tetanggaku ada yang mempunyai 9 orang anak yang semuanya sarjana dan 4 diantaranya dokter...wow!

Kalau dulu orang jawa bilang “banyak anak banyak rejeki”  tapi mungkin tidak untuk jaman ini, banyak anak berarti banyak biaya, buatku. Memang jaman telah berubah. Sekarang, orang banyak anak menandakan dua kemungkinan, pertama mereka adalah orang mampu secara ekonomi  (mengingat banyaknya mulut yang harus disuapi dan semakin tingginya biaya hidup), kedua mereka justru orang yang sangat sangat miskin dan kurang pengetahuan (mungkin saya terlalu banyak melihat keluarga-keluarga miskin yang justru mempunyai banyak anak).
Jadi, keputusan untuk menambah atau tidak menambah anak belum saya putuskan, karena saya “belum” dalam kategori pertama dan juga tidak (semoga  jangan sampai) dalam kategori kedua.



~ after 2 years..kami belum juga memutuskan untuk having another children :D belum yaaa...*catet