Setelah beberapa minggu pindah kerumah (sekitar akhir April), dari gosip bapak2 (maklum si estri sibuk berat jadi gak sempet bergosip dong, lebih milih nonton serial TV kesukaan di chanel fav.) ternyata oh ternyata di perumahan nan terpencil di negri antah berantah ini, terjadilah semacam sengketa kekuasaan yang menimbulkan dua kubu yang perang dingin...*halah. Short story, pengurus blok ini oleh sebagian warga dianggap tidak mampu dan tidak bisa mengayomi warga. Dan kebetulan ketua pengurusnya akan pindah rumah, jadi dia mengundurkan diri. Pada suatu pertemuan warga, disepakati bahwa akan diadakan pemilihan ulang pengurus. Si suami ditunjuk sebagai ketua panitia pemilihan. Begitu si suami bercerita ke estri, kontan sahaja si estri sewot..hedeh..cari apa siy sayang??? Kan namanya warga baru yak..ntar salah-salah lagi. Si suami dong..menjelaskan bahwasannya dese mau karena nanti akan dibuat peraturan bahwa panitia pemilihan tidak boleh dipilih menjadi ketua atas pertimbangan etika, begono. Ya wia lah klo begono sayang..laksanakan.
Dan hari pemilihan pun tlah tiba. Dimalam yang dingin si suami pulang dari rapat warga, si estripun terhuyung-huyung membukakan pintu karena ngantuk. Kemudian "aku di pilih jadi ketua nda" WHATTTTT??? Langsung aja niy ngantuk hilang..sewwwoooottt! KOK BISA? Bagaimana dengan peraturan bahwa panitia pemilihan tidak boleh dipilih menjadi ketua?? Ternyata ditentang dengan suara 100% oleh warga :( yakk bagoosss. Dan here he go...KETUA BLOK XII Perum Bumi Gowosari.
Cerita belum selesai..paginya waktu si estri menyapu halaman
Yah begitulah....kita berdua yang masih sangat muda *ehmmm dalam menjalani kehidupan rumah tangga, tiba-tiba menjadi "sesuatu" in our neighborhood. Biar kata kami sudah menjalani rumah tangga lebih dari 6 tahun, tapi kami benar-benar merasakan mandiri berumah tangga ya baru 5 bulan terakhir ini. Karena 5 tahun ikut ortu kami gak pernah terlibat dalam organisasi kampung. Arisan? No! Paling si suamih aja yang rajin rondha.
Lika-liku menjadi estri ketua blok *ciss..adalah..selalu siap kopi dan teh dalam jumlah yang lebih dirumah. Kenapa? Rumah selalu menjadi tempat persingahan, tempat curhat, tempat ngerumpi (bapak-bapak),
ya begitulah kisah ketua blok XII perum bumi Guwosari periode 2012-2013.
Bye for now..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar